Dalam sejarah Timur Tengah yang penuh dengan konflik dan perubahan batas wilayah, muncul pertanyaan apakah Lebanon pernah menjadi bagian dari Israel. Untuk menjawabnya, kita perlu menelaah sejarah hubungan kedua negara serta dinamika geopolitik yang telah terjadi sejak abad ke-20.
Lebanon dan Israel adalah dua negara yang berbatasan langsung, tetapi memiliki latar belakang sejarah dan politik yang sangat berbeda. Lebanon merdeka dari Prancis pada tahun 1943, sementara Israel baru berdiri pada tahun 1948 setelah Deklarasi Balfour dan peristiwa Holocaust. Sejak awal, hubungan kedua negara ini diwarnai oleh ketegangan dan konflik.
Secara historis, wilayah yang kini menjadi Lebanon tidak pernah berada di bawah kendali Israel. Dalam konteks zaman kuno, Lebanon merupakan bagian dari wilayah Fenisia, yang terkenal dengan jaringan perdagangan maritimnya. Setelahnya, wilayah ini berada di bawah kekuasaan berbagai imperium, termasuk Kekaisaran Romawi, Bizantium, dan Ottoman.
Saat Mandat Palestina masih berlaku di bawah kekuasaan Inggris, Lebanon tidak termasuk dalam wilayah yang dipersiapkan untuk menjadi negara Israel. Sebaliknya, Lebanon memiliki garis batas yang telah ditetapkan sejak pembagian wilayah antara Prancis dan Inggris pada tahun 1920-an.
Perang Arab-Israel dan Dampaknya terhadap Lebanon
Meskipun Lebanon tidak pernah menjadi bagian dari Israel, negara ini sering terlibat dalam konflik akibat ketegangan Israel dengan negara-negara Arab lainnya. Perang Arab-Israel 1948, yang terjadi setelah pendirian negara Israel, menyebabkan masuknya ribuan pengungsi Palestina ke Lebanon. Ini menjadi awal dari dinamika sosial-politik yang semakin kompleks di negara tersebut.
Pada 1982, Israel melancarkan invasi ke Lebanon dengan tujuan menghancurkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang berbasis di Beirut. Peristiwa ini memperpanjang perang saudara di Lebanon dan meningkatkan ketegangan dengan Israel. Meskipun Israel menduduki sebagian Lebanon Selatan hingga tahun 2000, ini tidak berarti Lebanon pernah menjadi bagian resmi dari Israel.
Hubungan Diplomatik dan Ketegangan yang Berlanjut
Hingga saat ini, Lebanon dan Israel masih secara teknis dalam keadaan perang. Tidak ada hubungan diplomatik resmi antara kedua negara, dan ketegangan sering kali meningkat di perbatasan selatan Lebanon, terutama dengan kehadiran kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Meskipun ada upaya mediasi internasional untuk meredakan ketegangan, seperti perjanjian gencatan senjata yang disepakati melalui PBB, perselisihan mengenai wilayah dan sumber daya, termasuk sengketa perbatasan maritim di Laut Mediterania, terus berlanjut.
Secara historis dan politis, Lebanon tidak pernah menjadi bagian dari Israel. Meskipun ada periode pendudukan militer Israel di beberapa bagian Lebanon, negara ini tetap memiliki identitas dan pemerintahan yang terpisah. Hubungan antara Lebanon dan Israel masih diwarnai ketegangan, dan prospek perdamaian jangka panjang masih menjadi tantangan besar di kawasan Timur Tengah.