Menyelusuri Keindahan 11 Kebudayaan Maroko yang Menakjubkan: Destinasi Wisata yang Harus Dikunjungi

Maroko adalah negara yang terletak di ujung barat laut Afrika yang memiliki keindahan yang sangat mempesona dan memiliki daya tarik tersendiri yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan.

Melansir dari laman resmi cheriatravel.com, terdapat sejumlah budaya Maroko yang jarang diketahui oleh banyak orang. Pasalnya, kebudayaan Maroko ternyata hasil dari campuran dari kebudayaan antar negara Arab, Eropa dan Berber, lho.

Selain itu, pengaruh kekayaan budaya lainnya dapat terlihat dalam arsitektur beberapa bangunan di sana, seperti Masjid Hassan II. Terletak di Kota Casablanca, masjid ini merupakan bangunan terbesar kedua di dunia setelah Masjid Al-Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Desain bangunan masjid ini jelas dipengaruhi oleh gaya arsitektur Spanyol. Mayoritas warga Maroko menganut agama Islam. Namun, disana juga terdapat sejumlah masyarakat yang menganut agama Kristen dan Yahudi.

Gimana, penasaran apa saja budaya Maroko lainnya? Tenang saja, kamu tak perlu risau, ya. Dalam artikel ini akan disajikan beragam kebudayaan negara Maroko yang wajib kamu ketahui. Simak informasinya di bawah ini, ya.

1. Memiliki Sikap Toleransi yang Tinggi

Negeri yang dijuluki Negeri Magribi ini dikenal sebagai negara yang mempraktikkan toleransi yang kuat terhadap beragam keyakinan dan umat beragama yang ada di dalamnya.

Walaupun penduduknya mayoritas beragama muslim, mereka tetap hidup berdampingan dengan masyarakat yang menganut agama lain.

Sebab, dalam Islam toleransi beragama merupakan perilaku saling menghormati dan menerima keberagaman keyakinan agama antarindividu atau kelompok masyarakat, seperti yang tertuang dalam Surat Al Kafirun yang termasuk dalam golongan Surat Makkiyah.

2. Karya Sastra yang Dikenal Luas

Budaya Maroko paling mengesankan yaitu menciptakan karya-karya luar biasa dalam bahasa Arab, Berber, dan Prancis. Penulis terkenal seperti Mohamed Zafzaf (1942–2001) dan Mohamed Choukri (1935–2003) menghadirkan keberagaman bahasa dan inspirasi budaya melalui karya sastra mereka dalam bahasa Arab.

Di sisi lain, Driss Chraibi (1926–2007) dan Tahar Ben Jelloun (64) membawa nuansa yang berbeda dengan karya-karya sastra dalam bahasa Prancis.

3. Musik

Maroko dikenal dengan kekayaan musik tradisionalnya, terutama genre Chaabi yang menghiasi pasar tradisional.

Namun, perkembangan zaman membawa perubahan, dan sekarang Chaabi juga memenuhi panggung perayaan dan acara penting lainnya. Seiring dengan itu, pengaruh musik Barat seperti rock, metal, country, dan hip hop mulai merambah ke generasi muda Maroko.

4. Makanan Tradisonal

Berikutnya, kebudayaan negara Maroko yang terkenal yaitu makanan tradisional, seperti bourjeje (kue dadar) dan bouchiar (roti wafer), memberikan sentuhan suku Berber pada cita rasa khas Maroko.

Di momen khusus, masyarakat Maroko menyantap couscous, hidangan berbasis tepung gandum yang diolah dengan sayuran dan daging, menciptakan hidangan lezat yang kaya akan keanekaragaman rasa.

5. Memiliki Beragam Suku

Maroko, dengan mayoritas penduduknya berasal dari suku Berber, menjadikan keberagaman etnis sebagai identitasnya. Suku Arab, yang datang pada Abad ke-17, menyatukan budaya mereka dengan masyarakat setempat, melahirkan keturunan campuran yang dikenal sebagai bangsa Berber Arab.

6. Laki-laki Dibebaskan

Masyarakat Maroko, mayoritas beragama Islam, mempraktikkan kebebasan laki-laki untuk beraktivitas di luar rumah. Aktivitas seperti berjualan dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan, menciptakan pemandangan yang ramai dan hidup.

Memang seperti ini lah potret gaya hidup orang-orang di Maroko yang sudah mendarah daging dari leluhur mereka. Budaya patriarki sangat kental di negara ini.

7. Keterbatasan Kebebasan Perempuan

Berbeda dengan laki-laki, budaya Maroko yang satu ini memiliki keterbatasan kebebasan perempuan Maroko terbatas setelah mencapai masa dewasa. Keterbatasan ini tercermin dalam aturan berpakaian yang ketat dan pembatasan kegiatan di ruang publik.

Meskipun di kota besar terdapat beberapa pengecualian, namun norma-norma ini masih diterapkan di kota-kota kecil.

8. Kebijakan Ketat terhadap Pertemuan Laki-Laki dan Perempuan

Di Maroko, pertemuan antara laki-laki dan perempuan dibatasi dan diatur dengan ketat. Tempat-tempat seperti sekolah dan universitas menjadi wadah terbatas untuk pertemuan remaja laki-laki dan perempuan, sementara pertemuan di luar konteks tersebut dihindari.

9. Gaya Berpakaian

Kebudayaan Maroko di sekitar penduduk kota besar dan destinasi wisata mungkin lebih terbuka terhadap cara berpakaian yang sedikit liberal. Namun, pengaruh Barat tetap memiliki batasan, dengan tata cara berpakaian yang memperlihatkan terlalu banyak kulit masih menjadi hal yang tidak diterima.

Hal ini tentu saja disebabkan oleh beberapa mall terbaik di Maroko memiliki sejumlah brand pakaian lokal dan internasional yang menjadi trend pakaian di kalangan penduduk Maroko.

10. Dilarang Foto

Budaya Maroko dalam bidang fotografi memiliki batasan yang ketat, terutama dalam mengambil gambar wanita berpakaian tradisional atau saat melibatkan pria dalam pakaian tradisional. Adat dan etika harus dihormati untuk menghindari reaksi negatif dari masyarakat setempat.

11. Musim Panas Terjadi pada Bulan Juli-September

Musim panas di Maroko, terutama antara Juli hingga September, memberikan tantangan pada suku Nomad dan aktivitas wisata di gurun. Suhu yang sangat tinggi membuat kegiatan di luar ruangan minim, dan penduduk lokal lebih memilih berkumpul di kota atau desa selama periode ini.

Itulah informasi seputar budaya Maroko, ayo segera rencanakan perjalanan wisata dan saksikan sendiri keberagaman budaya, karya seni, dan kehidupan sehari-hari yang membuat negara Maroko begitu memukau.