Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh

Telukpersia – Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh banyak dicari tahu seiring pengunjung negara tersebut tak pernah sepi.

Jemaah yang datang ke Arab Saudi untuk beribadah setiap tahunnya mencapai 2,5 juta orang, termasuk di dalamnya Maudy Ayunda dan Jesse Choi. Angka tersebut belum termasuk mereka yang menghitung kedatangan jemaah umrah.

Lantas, berapa pendapatan Arab Saudi dari haji dan umroh? Untuk menambah wawasan dan pengetahun Anda, berikut Telukpersia telah menyediakan informasinya untuk Anda. Baca sampai selesai ya.

Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh

Dilansir dari BBC, pada Minggu (27/09/2020), Mazen Al Sudairi, Kepala Peneliti Perusahaan jasa Keuangan Al-Rajhi yang berbasis di Riyadh, mengungkapkan pendapatan langsung yang diterima pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya dari penyelenggaraan ibadan haji mencapai 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp177,139 triliun (kurs Rp 14.700).

Perhitungan pendapatan haji tersebut merupakan pemasukan bagi pemerintah Arab Saudi di tahun 2020, jika penyelenggaraan haji tahun ini berjalan normal tanpa adanya pandemic COVID-19.

Jemaah haji dan umrah menyumbang pendapatan USD 12 miliar bagi Saudi atau sekitar Rp 173 triliun; USD 8 miliar dari haji (sekitar Rp 115,3 triliun) dan USD 4 miliar (sekitar Rp 57,6 triliun) dari umrah. Angka ini hampir 3 persen dari PDB (produk domestik bruto) non-minyak.

Angka tersebut diperkirakan naik menjadi USD 150 miliar pada 2022. Sementara itu nilai investasi sebesar USD 51,2 miliar atau sekitar Rp 735 triliun di bidang transportasi lokal dan infrastruktur yeng menciptakan 100.000 lapangan pekerjaan.

Selain pendapatan langsung dari jemaah haji, Kerajaan Arab Saudi juga mendapatkan pemasukan terbesar dari peredaran uang dan pengeluaran belanja dari para jemaah selama di Kota Suci, Mekkah. Penyelenggaraan haji tersebut mulai dari bisnis hotel, catering, maskapai penerbangan, dan sektor bisnis penunjang lain dan menerima perputaran uang yang luar biasa besar.

Jemaah Terbesar dari Indonesia

Sementara mengutip data yang dirilis Statista pada 2017, jumlah pemasukan terbesar Arab Saudi dari jemaah haji berasal dari Indonesia, yang menyumbang pendapatan 940 juta dollar AS.

Pemasukan terbesar kedua disumbang oleh jemaah asal India negara yang pernah dikunjungi Kenny Austin, yang berkontribusi sebesar 733 juta dollar AS. Jemaah haji terbesar lainnya berasal dari Lebanon, Turki, Dubai, Tunisia, Qatar, dan Pakistan.

Pada 2019, total kunjungan jemaah haji tercatat sebanyak 2,6 juta orang. Jika digabungkan dengan jumlah jemaah umrah, maka kunjungan orang yang masuk ke Arab Saudi sebanyak 19 juta peziarah.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman berencana untuk meningkatkan kapasitas haji menajdi 30 juta jemaah setiap tahunnya. Jika terealisasi sebanyak 50 miliar riyal (13.32 milliar dollar) pendatan pada 2030.

Sementara jika digabungkan dengan umrah, sebelum adanya pandemic COVID-19, potensi pendapatan yang masuk ke Arab Saudi mencapai 200 miliar riyal pada 2020.

Baca juga : chord kok iso yo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *