Sejarah negara memiliki daya tariknya sendiri dan menjadi kunci pemahaman untuk mendalami keragaman dan keunikan suatu bangsa. Salah satu negara yang sangat menarik untuk dikulik yaitu Armenia.
Negara Armenia terletak di sebelah selatan barisan pegunungan besar Kaukasus dan berhadapan dengan ujung barat laut Asia. Di sebelah utara dan timur Armenia berbatasan langsung oleh negara Georgia dan Azerbaijan.
Sedangkan di sebelah tenggara dan barat berbatasan dengan negara Iran dan Turki. Armenia memiliki berbagai etnis, bahasa, dan agama serta perpaduan budaya yang unik.
Namun, mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen yang menjadi pionir dalam sejarah sebagai penganut agama Kristen pertama di dunia sejak 40 M.
Banyak bangunan gereja jika kamu mengunjunginya, seperti Apostolik (Ortodoks) Armenia atau Gereja Katolik Armenia.
Sejarah Negara Armenia
Armenia adalah salah satu negara yang kaya akan warisan budaya dan menjadi fokus perhatian banyak kekaisaran sepanjang sejarah.
Terletak di persimpangan dua benua, Armenia telah menjadi incaran bagi bangsa-bangsa penjajah seperti Persia, Assyria, Yunani, Romawi, Bizantium, Mongol, Arab, dan Turki.
Seiring berjalannya waktu, sejarah negara Armenia kuno terus mengalami serangan dari pihak asing, yang pada akhirnya menyebabkan kehilangan otonomi pada abad ke-14 M.
Selama berabad-abad, pemerintahan di bawah kekuasaan Ottoman dan Persia membayangi keberadaan masyarakat Armenia.
Armenia Timur kemudian diatur oleh Rusia pada abad ke-19, sementara Armenia Barat tetap berada di bawah kendali Ottoman.
Pada tahun 1894–96 dan 1915, pemerintah Ottoman melaksanakan tindakan pembantaian sistematis dan deportasi paksa terhadap orang-orang Armenia.
Sebagian wilayah Armenia yang dulunya bagian dari Kekaisaran Rusia menyatakan kemerdekaan pada 28 Mei 1918, namun pada tahun 1920, diserbu oleh pasukan dari Turki dan Soviet Rusia. Republik Soviet Armenia berdiri pada 29 November 1920, dan pada 1922, Armenia bergabung dalam Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia.
Pada tahun 1936, republik ini dibubarkan, dan Armenia menjadi republik konstituen Uni Soviet. Kemerdekaan dideklarasikan pada 23 Agustus 1990.
Keberagaman sejarah negara Armenia dapat terlihat dalam aspek keagamaan. Pada sekitar tahun 300 M, Armenia menjadi kerajaan pertama yang mengakui agama Kristen pertama kali sebagai agama resmi yang dipimpin oleh raja Arsacid Tiridates III yang dipengaruhi oleh St. Gregorius Illuminator.
Oleh karena itu, masyarakat Armenia dengan bangga melanjutkan tradisi keagamaan dan sastra Kristen yang telah terpelihara selama berabad-abad.
Saat ini, mayoritas orang Armenia ibadah di Gereja Apostolik Armenia (Ortodoks) atau Gereja Katolik Armenia, yang memiliki hubungan dekat dengan Roma.
Meskipun telah mengalami pengaruh agama Islam pada masa penaklukan oleh Arab dan pemerintahan Turki Utsmani, tetapi negara Armenia terus terjaga dengan keberlanjutan keyakinan agamanya.
Kristen tetap kokoh sebagai pijakan utama dalam kehidupan masyarakatnya, bahkan hingga saat ini.
Menariknya, meski berdekatan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya memeluk Islam, seperti Turki, Iran, dan Azerbaijan, Armenia tetap mempertahankan identitas keagamaan yang kuat.
Jumlah penduduk Armenia yang menganut Islam pada tahun 2009 diperkirakan hanya sekitar 1.000 orang, atau kurang dari 0,1 persen dari total populasi.
Orang muslim yang ada di Armenia sebagian besar bukanlah penduduk asli, melainkan berasal dari negara Azerbaijan.
Keberadaan mereka memberikan warna berbeda pada keberagaman budaya dan agama di Armenia, yang tetap teguh memegang nilai-nilai Kristen sebagai bagian integral dari identitas nasionalnya.
Kerajaan Armenia
Sejarah negara Armenia dipengaruhi oleh kekuasaan kerajaan yang berdiri tegak sejak tahun 331 SM hingga 428 M.
Pada puncak kejayaannya dan integrasinya dalam kebudayaan Hellenistik di bawah pemerintahan Tigranes II dan anaknya, Artavasdes II, negara ini diakui sebagai Kekaisaran Armenia.
Fakta menarik negara Armenia yang jarang diketahui publik pasca keruntuhan Kekaisaran, wilayahnya terbagi menjadi sekitar 120, masing-masing dipimpin oleh seorang nakhara.
Semua wilayah tersebut kemudian disatukan oleh Artaxias I, yang merupakan pendiri Dinasti Artaxiad.
Armenia mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja Tigranes II (95-55 SM). Pada periode tersebut, kekuasaan Armenia meluas dari timur laut Laut Tengah hingga Sungai Kura.
Itulah informasi lengkap seputar sejarah negara Armenia, meskipun dahulu banyak dipengaruhi oleh agama Islam tetapi penduduknya selalu berpegang teguh dengan ajaran Kristen serta menjunjung tinggi toleransi beragama.