Sejarah Judi di Timur Tengah, Realita Miris di Tengah Ketatnya Larangan Agama

Sejarah judi di Timur Tengah memiliki akar yang dalam dan melibatkan berbagai peradaban kuno yang muncul di wilayah ini selama ribuan tahun.

Meskipun pandangan terhadap perjudian telah berubah seiring waktu, praktik perjudian telah ada di berbagai bentuk dalam kehidupan masyarakat Timur Tengah.

Walau sejumlah negara di Timur Tengah kental dengan ajaran agama Islam yang jelas melarang perjudian, tetap saja larangan itu tidak sepenuhnya bisa ditaati.

Pada akhir 2022 lalu, sejumlah media massa Indonesia ramai mewartakan informasi tentang kasino pertama yang akan dibangun di teluk Arab.

Pada artikel yang ditulis oleh CNNIndonesia menyebutkan, kasino tersebut akan dibuka di Pulau Tiran dan Pulau Sanafir yang berada di dekat Laut Merah.

Kedua pulau tersebut disebut akan menjadi tempat para wisatawan bertaruh ria. Yah, pulau-pulau tersebut terletak di salah satu negara bagian Uni Emirat Arab yang dikenal sebagai tempat para juragan kaya berkumpul.

Jadi, kabar mengenai tempat pertaruhan di timur tengah bukan lagi kabar belaka, namun realita yang bisa disaksikan bersama.

Bahkan pada salah satu artikel di dubai.com dengan gamblang menyebut terdapat 6 tempat kasino yang buka, mulai dari negara Lebanon hingga Mesir.

Jangankan kasino deh, taruhan lari unta atau kuda berlari saja sudah menjadi rutinitas biasa di beberapa wilayah Arab Saudi. Padahal sudah jelas itu merupakan kegiatan judi di Timur Tengah.

Memang, aturan di sana sudah jelas mengatakan bahwa bertaruh dalam permainan balap unta adalah hal yang ilegal. Namun tak bisa dipungkiri bahwa desas desus tentang sejumlah orang yang bertaruh di barisan penonton mencuat dan beberapa kali menjadi atensi dari penyelenggara. Jadi, hilangkan saja pemikiranmu tentang balapan mobil terjadi di sana.

Meski larangan itu nyata, tetap saja tidak bisa membatasi orang yang ingin bermain. Usut punya usut, kebiasaan ini memang sudah ada dari sejak lama. Berikut adalah sejumlah peradaban yang membuktikan bahwa perjudian di timur tengah sudah mengakar sejak dulu.

Mesir Kuno

Salah satu peradaban awal judi di Timur Tengah yang terkenal adalah Mesir Kuno. Perjudian telah ada dalam budaya Mesir Kuno sejak zaman Firaun. Ada bukti bahwa orang Mesir Kuno sering berjudi dengan menggunakan dadu, kartu, dan berbagai jenis permainan papan.

Mereka juga sering melakukan pertaruhan pada pertandingan olahraga seperti gulat dan balap kuda. Perjudian di Mesir Kuno tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memiliki konotasi keagamaan.

Orang Mesir Kuno percaya bahwa dewa-dewa tertentu mempengaruhi hasil taruhan, dan mereka berdoa kepada dewa-dewa ini untuk mendapatkan keberuntungan.

Peradaban Mesopotamia

Di wilayah Mesopotamia kuno, termasuk wilayah yang sekarang merupakan bagian dari Irak dan Suriah, pertaruhan juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

Praktik pertaruhan ditemukan dalam bentuk permainan seperti bingo. Bangsa Sumeria, salah satu peradaban tertua di Mesopotamia, menggunakan batu kecil sebagai “tiket” dan mengocoknya dalam wadah untuk menentukan pemenangnya.

Yunani Kuno

Zaman Yunani kuno juga melihat praktik perjudian yang luas di Timur Tengah. Perjudian sering terjadi dalam konteks acara-acara olahraga, terutama dalam festival dan pertandingan atletik seperti Olimpiade.

Olahraga seperti balapan kuda dan gulat sering menjadi ajang pertaruhan. Selain itu, orang Yunani juga menikmati permainan dadu dan permainan papan lainnya sebagai bentuk hiburan dan perjudian.

Islam dan Larangan Perjudian

Dengan munculnya agama Islam, pandangan terhadap perjudian di Timur Tengah mengalami perubahan signifikan. Agama Islam menganggap kegiatan sebagai kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan etika, serta mengarah pada ketidaktentuan dan ketidakadilan.

Praktik gambling secara luas dilarang dalam hukum Islam dan dianggap sebagai dosa. Sebagai hasilnya, banyak negara di Timur Tengah menerapkan larangan judi yang ketat.

Meskipun demikian, praktik perjudian masih ada secara ilegal atau dalam bentuk semi-legal di beberapa negara di kawasan ini.

Seiring dengan perubahan sosial dan perkembangan ekonomi di beberapa negara Timur Tengah, beberapa negara seperti Lebanon dan Uni Emirat Arab membuka kasino dan resor perjudian untuk menarik pariwisata dan memperoleh pendapatan.

Alasan Mengapa Pertaruhan Sulit Hilang di Kawasan Timur Tengah

Budaya bermain judi adalah fenomena yang sulit hilang karena telah meresap dalam budaya dan sejarah banyak masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah.

Praktik perjudian sering dihubungkan dengan hiburan, ketegangan, dan harapan untuk mengubah nasib, sehingga membangun ikatan kuat dengan identitas budaya.

Meskipun ada larangan agama dan upaya pemerintah untuk mengendalikan perjudian ilegal, budaya bermain judi terus bertahan dan berkembang karena permintaan yang kuat dari masyarakat serta kehadiran pasar gelap yang sulit dihentikan sepenuhnya.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa praktik perjudian sulit diberantas di kawasan Timur Tengah:

1. Pengaruh budaya dan tradisi

Taruhan telah ada dalam budaya dan tradisi beberapa negara di Timur Tengah selama ribuan tahun. Beberapa bentuk kebiasaan bertaruh telah diwariskan secara turun-temurun dan dianggap sebagai bagian dari warisan budaya.

Dalam beberapa kasus, taruhan dianggap sebagai bentuk hiburan dan rekreasi yang terkait dengan acara sosial dan perayaan tertentu. Budaya dan tradisi ini membuat sulit bagi pemerintah untuk secara efektif memberantas praktik perjudian.

2. Tingginya permintaan dan permintaan pasar

Permintaan akan kegiatan bertaruh tetap tinggi di beberapa negara di Timur Tengah. Banyak orang tergoda untuk mencoba keberuntungan mereka dalam permainan dan pertaruhan, baik sebagai bentuk hiburan atau dalam upaya untuk memperoleh keuntungan finansial. Permintaan pasar yang kuat menciptakan tantangan bagi pemerintah yang ingin mengendalikan dan memberantas perjudian ilegal.

3. Larangan agama

Agama Islam memiliki pengaruh yang kuat di sebagian besar negara di Timur Tengah. Agama Islam secara konsisten menganggap perjudian sebagai aktivitas yang dilarang dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Namun, larangan agama saja tidak selalu cukup untuk menghentikan praktik perjudian. Terkadang, meskipun ada larangan agama, permintaan dan permintaan pasar yang tinggi membuat perjudian tetap ada dalam bentuk yang ilegal atau semi-legal.

4. Korupsi dan perdagangan ilegal

Korupsi dan perdagangan ilegal sering menjadi masalah serius di beberapa negara di Timur Tengah. Praktik perjudian ilegal dapat berkembang di tengah lingkungan yang korup, di mana para pelaku dapat membayar suap atau melibatkan diri dalam jaringan perdagangan ilegal untuk melindungi atau memperluas operasi mereka. Ketidakmampuan atau ketidakmauan pemerintah untuk secara efektif menindak korupsi dapat menyebabkan kelangsungan praktik perjudian ilegal.

5. Fokus pada masalah lain

Beberapa negara di Timur Tengah menghadapi tantangan yang lebih besar, seperti konflik politik, keamanan, dan masalah ekonomi. Dalam konteks ini, pemerintah mungkin memprioritaskan penanganan masalah-masalah ini daripada menangani masalah perjudian. Hal ini dapat menyebabkan upaya penindakan perjudian menjadi tidak efektif atau tidak diutamakan.

Dalam rangka mengatasi masalah perjudian ilegal, pemerintah di Timur Tengah perlu mengadopsi pendekatan yang komprehensif yang melibatkan pengawasan yang ketat, penegakan hukum yang efektif, dan pendidikan masyarakat tentang risiko dan konsekuensi bermain judi. Selain itu, upaya harus dilakukan untuk membangun kesadaran tentang dampak negatif perjudian dan mengembangkan altern